Joe Biden menang Pemilu Amerika 2020. Dia bersama wakilnya Kamala Harris juga sampaikan pidato kemenangan di Delaware, Michigan pada Sabtu 7 November 2020 waktu di tempat.
Lalu cara apa yang akan Joe Biden kerjakan seterusnya?
Mencuplik VOA Indonesia, Senin ((9/11/2020), Joe Biden dari Partai Demokrat, yang diprediksikan selaku juara pilpres AS sesudah menaklukkan Presiden Donald Trump dari Partai Republik, Minggu 8 November, mulai lakukan penyiapan buat menggantikan pemerintah saat dikukuhkan pada 20 Januari.
Presiden dipilih Biden serta Wakil Presiden dipilih Kamala Harris mengeluarkan satu situs untuk peralihan kekuasaan. Mereka menjelaskan akan selekasnya konsentrasi pada wabah Virus Corona COVID-19, krisis di ekonomi paling besar di dunia karena wabah, perombakan cuaca serta rasisme metodeik.
“Kami sedia pimpin dari Hari Pertama, pastikan supaya pemerintah Biden-Harris sanggup hadapi rintangan paling menekan: membuat perlindungan serta mempertahankan kesehatan bangsa, mengupdate kesempatan ke arah keberhasilan, memajukan kesetaraan rasial, serta menantang kritis cuaca.”
Mereka mengatakan. “Kita berdiri bersama selaku satu Amerika. Kita akan bangun lebih kuat dibanding awalnya.”
Beberapa pembantu Biden menjelaskan jika pada hari-hari pertama kalinya memegang, Biden menjelaskan AS akan tergabung kembali pada kesepakatan cuaca Paris serta kesepakatan nuklir Iran, dan tergabung kembali pada Organisasi Kesehatan Sedunia (World Health Organization/WHO). Awalnya Trump sudah memikat AS keluar dari ke-3 nya.
Joe Biden merencanakan mengambil larangan masuknya masyarakat dari beberapa negara sebagian besar Muslim, serta untuk menetapkan kembali lagi program yang memungkinkannya beberapa anak muda, sering disebutkan “Dreamers,” untuk selalu ada di AS. Beberapa anak muda itu biasanya dibawa masuk secara ilegal ke AS oleh orang-tua mereka pada saat masih kecil.
Peralihan kekuasaan di AS sering bawa perubahan peraturan. Tetapi, pengalihan dari Trump ke Biden bisa saja perubahan terbesar dalam riwayat politik kekinian AS.
Sampai Minggu 8 November, Trump masih menampik untuk menyerah kalah atau menghubungi Biden.
Trump menyengketakan hasil pemilu melalui lajur hukum. Dia mengakui, tiada bukti, jika terjadi penyelewengan dalam perhitungan suara di sejumlah negara sisi di mana Biden menang tipis. Team kampanye Trump akan ajukan beberapa tuntutan hukum kembali mulai Senin 9 November.
Pengambilan suara Pemilu Amerika Serikat 2020 secara sah telah diawali. Lantas, bagaimana keadaan Amerika Serikat sesudah Pemilihan presiden 2020?