Wabah Covid-19 tidak lalu membuat Abbas stop hasilkan alat pertanian dari tangan tuanya. Saban hari, pria 73 tahun ini, menempa baja serta besi di bangunan semi tetap tepi Sungai Kampar, di Dusun Teratak, Kecamatan Rumbio Jaya, Kabupaten Kampar.
Untuk beberapa ratus masyarakat di situ, bahkan ke dusun tetangga, kakek 13 cucu ini jadi pahlawan kehidupan. Abbas semenjak tahun 1960 telah menyalurkan pengetahuan pintar besinya ke masyarakat lain hingga jadi sumber penghasilan khusus.
Abbas menceritakan, menasbihkan diri jadi pintar besi dilakukan semenjak tamat dari sekolah rakyat (sama dengan sekolah landasan) pada 1960. Ia juga sekarang jadi kepala tukang di Industri Kecil Menengah (IKM) Rumbio Jaya Steel (RJS).
Waktu pendemi Covid-19, Abbas mengucapkan syukur sebab usaha turun-temurunnya itu masih berjalan. Hal sama dirasa beberapa ratus pintar besi yang lain hingga ekonomi kampungnya lagi terbangun.
“Sebagian besar masyarakat di sini hidup dari pintar besi, mereka belajar pada saya,” kata Abbas, Senin siang, 9 November 2020.
Abbas menjelaskan, RJS menghasilkan alat pertanian, terutamanya untuk perkebunan sawit. Produksinya telah tiba kemanapun, bukan hanya di Riau.
Perjuangan Abbas di IKM ini ditemani Syarial. Pria 40 tahun yang adalah figur sentra di RJS ini menyebutkan usaha itu telah turun-temurun semenjak 60 tahun lalu.
Namun, baru satu tahun Syarial membuat barisan IKM walau wilayahnya itu telah lama berjulukan Daerah Pintar Besi. Awalnya, pintar besi di situ cuman melakukan aktivitas di dalam rumah semasing.
“Ada tiga dusun yang sebagian besar penduduknya jadi pintar besi. Kecuali Dusun Teratak, ada pula Dusun Simpang Petai serta Pulau Payung,” jelas Syarial.
Sejauh ini, mereka pasarkan sendiri produknya. Bahkan juga, mereka sempat kirim sampai ke Kalimantan, Aceh, serta beberapa propinsi yang lain di Sumatra. Namun pesanan itu tidak pasti.
Di awal tahun 2020, IKM RJS dilirik PT Perkebunan Nusantara V. Perusahaan negara sektor agroindustri perkebunan sawit serta karet dengan luas area capai 78.000 hektar itu setuju beli beberapa alat panen sawit serta karet dari RJS sebesar Rp1,6 miliar lebih.
Menurut Kepala Marketing Rumbio Jaya Steel, Desrico Apriyus, persetujuan itu diikuti dengan kontrak pertama pada Februari 2020 lalu atau satu bulan saat sebelum Indonesia terimbas wabah.
Ia menjelaskan, kontrak pertama itu jadi titik balik IKM RJS hingga sekarang lagi berkembang waktu sejumlah besar dunia usaha diselimuti keraguan.
“PTPN V benar-benar menolong sebab pesannya awalnya wabah, banyak pesanan, kami jadi tertolong,” kata Rico.
Ia menjelaskan, sekarang ini semua pintar besi di daerah itu, terhitung karyawan di IKM RJS tengah kerjakan pesanan miliaran rupiah itu. Akhirnya, masyarakat di situ juga memperoleh penghasilan rutin Rp6 juta lebih per bulan.
Menurut Rico, angka itu lebih dari cukup buat penuhi keperluan setiap hari. Apa lagi PTPN V tidak sekedar hanya beli dan juga ikut beberapa produk IKM-nya sampai tingkat nasional.
“PTPN V awalnya tahun ini mempromokan langsung produk kami di muka Menteri Ketenagakerjaan, Ibu Ida Fauziah waktu peringatan Bulan K3 di Pekanbaru. Lantas, baru saja ini kami diundang langsung untuk mengenalkan produk kami di muka Ketua DPD RI, La Nyalla Mattalitti,” urainya.
Disamping itu, Rico menjelaskan PTPN V sering memberikan fasilitas RJS untuk turut dalam aktivitas training serta pameran. Suport itu membuat tempat upayanya makin diketahui bahkan juga sekarang mulai kebanjiran pesanan.
“Nama kami jadi diketahui serta saat ini ada lima perusahaan perkebunan yang lain yang sudah pesan,” kata Rico.
Kecuali pemasaran langsung, RJS jual produk hasil tani mereka lewat daring. Cara itu dilakukan selaku sisi untuk menggerakkan usaha sentral perajin besi di dusun itu berkembang sama keperluan jaman.
Dalam tempat terpisah, CEO PTPN V Jatmiko K Santosa menyebutkan keyakinan ke RJS sebab kualitas produknya penuhi standard nasional serta harapan perusahaan.
Ini, ikat Jatmiko, adalah loyalitas perusahaan untuk memberikan dukungan program pemerintahan supaya mengangkat ekonomi rakyat di tengah-tengah wabah Covid-19.
“Kerja sama yang dibuat sudah memberi multiplayer effect hingga mereka memperoleh keyakinan dari perusahaan perkebunan swasta untuk ikut beli produk lokal,” terang Jatmiko.
Jatmiko janji lagi memberikan dukungan, terhitung gagasan menyertakan Rumbio Jaya Steel untuk mendapatkan dana modal kerja berguling. Bujet ini adalah program kerja sama PTPN V pada 2020 ini.
“Kehadiran PTPN V untuk rakyat, serta kami mengucapkan syukur sanggup jalankan amanah negara untuk tumbuh bersama rakyat, untuk kami itu salah satunya jalan melanjutkan perjuangan beberapa pahlawan,” papar Jatmiko.
Di Bandung, Jawa Barat, ada satu komune pintar besi namanya Komune Pijar. Komune ini berisi beberapa orang yang lakukan aktivitas menempa logam jadi pisau, pedang, pusaka, atau produk yang lain. Mereka bergelut dengan api dan peral…